Wednesday, January 21, 2009

ISTRI HAMIL, KOK SUAMI YG NGIDAM


ISTRI HAMIL, KOK SUAMI YG NGIDAM



Yang harusnya dimanja dan dituruti kemauan ngidam kan harusnya calon ibu. Bagaimana kalau posisinya terbalik, dan anda yang harus memenuhi urusan ngidam suami? Agak bete juga ya.

Tapi tahukah Anda, ngidam pada calon bapak itu sama normalnya dengan ngidam pada ibu hamil. Gejala ngidam tanpa diobati akan hilang sendiri. Biasanya begitu kehamilan isterinya mencapai trimester kedua atau ketika sang jabang bayi lahir.

Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa persentase suami yang ngidam cukup tinggi. Ada yang mengatakan sedikitnya 20% dari suami-suami yang isterinya sedang hamil mengalami fenomena ngidam, bahkan ada yang mengatakan sampai 80%. Sebuah angkayang menakjubkan ya. Entah mana yang benar, yang jelas di Indonesia sepertinya belum ada data yang cukup akurat tentang suami ngidam ini.

Fenomena ’suami ngidam’ ini lazim disebut couvade syndrome, atau disebut juga sympathetic pregnancy. Fenomena ini sampai sekarang memang masih dianggap sesuatu yang agak misterius. Mungkin karena tidak terlalu banyak ahli yang menganggap ini sesuatu yang cukup penting dan cukup menarik untuk diteliti. Sehingga, informasi ilmiah yang akurat tentang hal ini memang masih kurang.

Definisi atau batasan couvade pun tidak begitu jelas, antara lain dipengaruhi oleh persepsi budaya suatu kelompok masyarakat atau bahkan definisi ini dapat berbeda dari orang per orang dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Buktinya, pada suatu penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada suatu kelompok masyarakat tertentu, persepsi seorang suami dapat berbeda dengan isterinya sendiri tentang couvade ini.

Sering terjadi seorang isteri menganggap suaminya mengalami couvade atau ngidam, tetapi ketika ditanyakan kepada suaminya ia justru merasa tidak ngidam. Mungkin memang sang suami tidak menyadari bahwa ia mengalami perubahan emosi dan kondisi tubuh, mungkin juga ia malu untuk mengakui. Maklum banyak orang yang beranggapan seorang laki-laki tidak pantas untuk terlihat lemah, ia harus dapat selalu tampak kuat, apa pun yang terjadi di dalam hati dan tubuhnya.

Namun, di luar masalah definisi ini, beberapa ahli mencoba memberikan landasan ilmiah tentang couvade. Tentu saja ini berdasarkan teori-teori baku yang ada. Fenomena ngidam ini merupakan suatu fenomena psikosomatis. Artinya gejala yang dialami tubuh (secara fisik) yang disebabkan oleh dorongan psikis.

Psikosomatis berasal dari kata psiko = psikis dan somatik = tubuh. Hampir semua fenomena psikosomatik melibatkan terjadinya perubahan hormonal. Para ahli pun sepakat bahwa fenomena suami ngidam ini pun melibatkan perubahan hormonal di dalam tubuh sang calon bapak.

Ada beberapa teori yang sering diajukan para ahli tentang couvade syndrome ini. Yang pertama, dikatakan bahwa seorang suami secara psikologis mempunyai perasaan sebagai seseorang pelindung, yang merasa wajib melindungi, mengayomi dan menanggung beban terbesar dalam keluarga.

(hanyawanita.com) http://www2.kompas.com


faktor-faktor-yang-menentukan-jenis-kelamin-pada-bayi

Tips-memberi-obat-pada-balita

8-tanda-kehamilan

mengapa-bayi-menangis-tanpa-sebab

wanita-bertubuh-kurus-rentan-keguguran

pengaruh-nonton-televisi-pada-anak-anak

perceraian-dan-kesiapan-mental-anak

istri-hamil-kok-suami-yang-ngidam

Nutrisi-penting-selama-hamil

anak-berbohong-kenapa-dan-cara-mengatasinya

memandirikan-anak-autis-lewat-deteksi-dini

bantu-para-ayah-dekat-dengan-sikecil

cara-sikecil-mengekspresikan-cinta

kenali-temperamen-balita-anda

membesarkan-anak-tanpa-perlu-membentak

ibu-bekerja-dan-dampaknya-bagi-perkembangan-anak

mengenal-autisme-dan-schzophrenia

No comments:

Post a Comment